May 12, 2016






Judul Buku : Ayat-Ayat Cinta 2
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika
Tebal : 697 Halaman
ISBN : 978-602-0822-15-0


Actually, saya kurang suka me-review buku yang sebelumnya sudah di film kan. Terlebih ketika ekspektasi film nya jauh dibawah novelnya. Tapi rasa ingin tahu ini berhasil mengalahkan ketidak-sukaan itu *biggrin*. Ada apa lagi sih yang ditulis oleh seorang Habiburrahman El Shirazy atau yang lebih akrab disapa Kang Abik ini. Review yuk!



"Seandainya kita tidak mengenal Allah, lantas bagaimana kita dapat menyembah-Nya, memuji-Nya, dan meminta pertolongan kepada-Nya?"
Fahri, yang harus menjalani kehidupan baru nya di Edinburgh tanpa ditemani istri yang sangat dicintainya Aisha. Menghadapi berbagai persoalan yang yang harus dia hadapi sendiri. Mengejar prestasi akademis dan karir sekaligus bukanlah hal yang mudah. Tapi Fahri berhasil mendapatkan keduanya. Di tengah perjalanan hidup nya yang kerap kali menghadapi pertanyaan tentang pernikahannya, kapan dia akan segera mencari pengganti Aisha. Bayangan Aisha seringkali hadir di mimpinya. Bahkan ketika ia akan dijodohkan dengan Yasmin, wanita yang tidak lain adalah cucu dari guru yang sangat ia hormati dan sayangi. Mana mungkin ia bisa menolak perjodohan itu?. Tapi takdir berkata lain, perempuan pengganti Aisha itu bukanlah Yasmin melainkan Hulya keponakan Aisha.

Sabina yang tidak lain adalah Aisha, menjalani kehidupan yang begitu tragis setelah kepergiannya ke Palestina. Berjuang mempertaruhkan nyawa demi menjaga kehormatannya dari tentara yahudi. Kehormatannya berhasil terjaga dengan wajah dan badan yang hancur sebagai gantinya. Setelah berhasil keluar dari penjara yahudi, kerinduannya yang sangat terhadap Fahri berhasil membawanya ke kota tempat dimana Fahri tinggal. Sayang sekali, ia tidak bisa berterus terang terhadap apa yang telah menimpanya kepada Fahri. Hari-hari ia lalui dengan tangisan, terlebih ketika ia melihat Fahri menikah lagi. Entah itu tangisan kesedihan atau kebahagiaan melihat suaminya bersanding dengan keponakannya sendiri.

Akankah cinta Fahri dan Aisha dipersatukan kembali? Silakan dibaca novelnya yaa..

Saya suka novel ini karena didalam nya banyak pelajaran yang bisa diambil, mulai dari fiqih sehari-hari tentang bagaimana berbuat baik dengan tetangga. Tentang cinta sejati, kesetiaan dan kehormatan. Pengaplikasian ilmu yang didapat menjadi amal nyata dalam kehidupan sehari-hari. Saya suka sekali part ketika Fahri berdebat di Oxford. Penjelasan-penjelasan tentang Islam sebagai agama cinta Rahmatan lil alamin yang membuat saya sangat bersyukur saya dilahirkan oleh orang-tua yang Islam. Tidak terbayang kalau saya dilahirkan oleh orang-tua yang non Islam. Apakah saya akan mencari sendiri pengetahuan tentang Islam? Atau saya hanya mengikuti apa yang sudah diturunkan oleh orang-tua saya? Apakah Allah akan memberikan hidayah-Nya dan menuntun saya untuk itu?. Entahlah. 

Jadi, kita sebagai muslim harus bangga karena belum tentu semua orang mendapatkan hidayah untuk memeluk Islam. Mari kita mempelajari dan mengamalkannya secara kaffah :)

"Semoga Allah senantiasa menjagamu dan menjaga ibadahmu ..."

Bagi yang belum membaca, saya yakin pasti ada hikmah yang bisa diambil dari novel ini :)

Terimakasih Kang Abik, untuk bacaan yang bermanfaat ini.

#




Next
Newer Post
Previous
This is the last post.

1 komentar: